Ketika Cinta Bertawaf: Makna Kesendirian Para Salik ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Ketika Cinta Bertawaf: Makna Kesendirian Para Salik

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.
Seorang hamba akan berpamitan meninggalkan bagian-bagiannya, yaitu pakaiannya, rumahnya, keluarganya, anak-istrinya, lalu melangkah maju. Ia datang dengan dua langkah, yakni harapan dan takut, begitulah ia maju. Ia tidak mengetahui segala sesuatu sehingga ia tinggalkan segala sesuatu tanpa mengetahui apa untung dan ruginya.

Jika ia telah meninggalkan segala sesuatu itu, maka ia telah datang ke pintu Raja, berdiri bersama pembantu dan penjaganya dengan rasa takut dan harap. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Ketika Raja memandang kepadanya dan kepada keadaannya, Raja berkata kepada para pembantunya, “Sambutlah ia dan berikanlah segalanya.” Kemudian ia akan berbolak-balik dari satu kesibukan kepada kesibukan yang lain sehingga diperlihatkan kepadanya rahasia-rahasia-Nya. Kepadanya diberikan mahkota dan kedudukan yang tinggi serta dikatakan, “Dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku.” (Q.S. Yusuf:93)

Tawaf cinta Ilahi
╔══════╦═══╗
keluargahamba
╚══════╩═══╝

Tentu yang dimaksud dengan “meninggalkan segala bagiannya di dunia” di atas tidak selalu bermakna benar-benar meninggalkan dunia: menelantarkan anak-istri, tidak bekerja, lalu pergi ke hutan belantara mencari Tuhan. Intisari  yang dimaksud adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abdul Qadir Jailani rah. a. berikut ini.

“Orang mukmin lahirnya bergerak bekerja, batinnya tenang kepada Tuhannya Azza wa Jalla. Lahirnya untuk keluarganya, tetapi batinnya untuk Tuhannya.”
Allahu’alam.


Ketika Cinta Bertawaf: Makna Kesendirian Para Salik
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2010-10-20T21:33:00+07:00
Ketika Cinta Bertawaf: Makna Kesendirian Para Salik
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

4 komentar:

An mengatakan...

"Jika ia telah meninggalkan segala sesuatu itu, maka ia telah datang ke pintu Raja, berdiri bersama pembantu dan penjaganya dengan rasa takut dan harap."

maksud pembantu dan penjaganya apa, ya, Mas Muslimo?
:)
An belum paham..
terima kasih penjelasannya

MUX SPARROW mengatakan...

InsyaAllah yang dimaksud "penjaga" dan "penjaga" itu para malaikat-Nya, Mbak An.

Aduh.. seneng dikunjungi seorang salihah di sini. Salam kenal salam ukhuwwah ya, Ukht.. :25:

MUX SPARROW mengatakan...

*dan pembantu

Unknown mengatakan...

mantab

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism