Allahisme ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Allahisme

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.


MUSLIM TIDAK BUTUH HUMANISME, FEMINISME, DLL.

MENGAPA?

KARENA kita mempunyai -isme yang terbaik dari Yang Terbaik:"ALLAHISME."
KARENA bagi muslim, -isme apa pun tanpa Quran dan Hadis pasti merupakan upaya coba-coba. KARENA kemanusiaan dan -isme lainnya adalah kamuflase yang cantik atas nafsu manusia belaka.

Yang kita butuhkan hanya Allahisme (Islam: Quran dan Hadis; ini cara saya menyebutnya dalam konteks oposisi terhadap -isme-isme di luar Islam). Karena di dalam Allahisme kita mendapatkan humanisme, feminisme, dan lain-lain tanpa efek samping. Humanisme membunuh humanitas; Feminisme membunuh feminitas.

Kita lihat belakangan ini, konsep HAM telah disalahgunakan dan menjadi dalih untuk membunuh. Lihat kasus Palestina, Iran, Afganistan, dan banyak lagi. Bahkan di Indonesia sendiri, ini adalah menu favorit para politikus busuk untuk membela kepentingannya. Weks! xD

Kita lihat belakangan ini, konsep feminisme telah menciptakan perempuan2 perkasa (fun fearless female, katanyah, wakakak xD) yang enggan melahirkan, enggan menyusui anak, bahkan enggan menikah.



Humanisme dan Feminisme baru bagi dunia Islam??

Seorang skeptis pernah berkata pada saya bahwa humanisme dan feminisme itu baru dimasukkan ke dalam Islam akhir-akhir ini saja. saya sangat tidak setuju. Humanisme dan Feminisme sudah ada di dalam Islam sejak awal. Asma dan Sifat Allah, Ar Rahman dan Ar Rahim, adalah sumber dari kemanusiaan hakiki, malahnya lebih dalam daripada sekadar humanisme. Fikih wanita adalah feminisme sejati untuk muslimah.

Kita bisa melihat bahwa dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw berhasil membangun sebuah peradaban masyarakat ideal yang disebut masyarakat Madani (Madinah)."Negara" Kota Madinah kala itu adalah masyarakat multietnis, multibudaya, multiagama. Di dalamnya ada berbagai suku yang beragama Islam, Yahudi, Nasrani, dan lain2 yang hidup berdampingan secara sinergis.




Menurut saya, paradigma Nabi Muhammad Saw dalam membangun masyarakat ideal tersebut bukanlah atas dasar prinsip humanisme, tetapi saya lebih percaya, bahwa paradigma yang diejawantahkan Sang Mustafa adalah paradigma Ar-Rahman (Kasih Allah untuk setiap umat) Ar-Rahim (Kasih Allah khusus untuk pengikut Muhammad Saw.). Ini menjadi bukti Islam sebagai Rahmatan lil Alamin--rahmat atas seluruh umat, rahmat bagi semesta alam.

Ajaran Islam adalah induknya humanisme; Fikih wanita adalah feminisme sejati. Keduanya tanpa efek samping selama dijalankan tanpa nafsu.

Dewasa ini, kita melihat bahwa utopia setiap bangsa di dunia adalah membangun masyarakat ideal ini (Barat: Civil Society). Masyarakat madani (dari kata madinah; medina) adalah model peradaban ideal untuk manusia. Saya tidak ragu mengatakannya karena yang pernah membangun masyarakat seperti itu ialah Tuhan melalui nabi-Nya.

Allahua'lam.


Gali Lebih Lanjut:
Bukti Kepalsuan Humanisme.
Bukti Kepalsuan Feminisme: Perempuan Sebaiknya Tahu.
Allahisme
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2010-08-10T04:23:00+07:00
Allahisme
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: , ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © 2025 Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism.com